Sunday, November 2, 2014

Install Docker pada Linux Desktop Ubuntu 14.04 dan Fedora 20

No comments:
Ini adalah artikel lanjutan dari artikel sebelumnya tentang pengenalan Docker container. Dsini kita akan melakukan instalasi Docker pada dua Linux distro yang berbeda (Ubuntu dan Fedora).

Installasi Docker pada Ubuntu 14.04 (64-bit)

Catatan: Perlu diingat bahwa Docker hanya berjalan pada kernel yang sudah ditentukan, yaitu 3.8 keatas. untuk Ubuntu 12.04 kebawah harus melakukan upgrade kernel terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan versi Docker terbaru, instalasi dilakukan secara manual dengan menambahkan repository Docker pada apt sources list. Pertama pastikan sistem APT pada ubuntu kita support dengan https dengan mengecek file https pada lokasi /usr/lib/apt/methods/https. Jika belum ada, instalkan paket tersebut:

Wednesday, October 15, 2014

Tunneling SSH di Linux Menggunakan Bitvise Client dan Proxychains

No comments:
Tutorial Tunneling SSH di Linux ini ditujukan untuk pengguna linux dengan distribusi Ubuntu atau Linux Mint yang support dial-up modem GSM (wvdial), dalam hal ini saya menggunakan Linux Mint. Namun sebelum memulai tutorial ini saya akan menjelaskan sedikit apa itu SSH dan kenapa kita pakai SSH? Bagi pembaca yang ingin langsung tunneling silahkan lewat tulisan ini dan menuju instalasi wine.

Sekilas tentang SSH Tunneling

enter image description here
Bagi beberapa orang mungkin cukup hanya mempraktikan tidak perlu teori, namun tidak ada salahnya kita tahu. Bagi saya sendiri seorang mahasiswa komputer, tidak bisa melakukan sesuatu tanpa dasar yang jelas, semua dilandasi What-Why-How, bahkan implementasi itu terakhir kan? ;)

Saturday, October 4, 2014

Docker: Developer Tool Berbasis Container

No comments:

Apa itu Docker?

Docker adalah sebuah platform terbuka untuk developer, sysadmin atau siapapun yang bertujuan menggunakan sebuah platform untuk membangun, mendistribusikan dan menjalankan aplikasi dimanapun; laptop, data center, virtual mesin ataupun cloud. Docker membuat proses pemaketan aplikasi bersama komponennya (dependencies ) secara cepat dalam sebuah container yang terisolasi, sehingga dapat dijalankan dalam infrastruktur local (local data center) ataupun cloud tanpa melakukan perubahan/konfigurasi lagi pada container, selama host menjalankan Docker Engine.

Friday, February 14, 2014

Mengenal Konfigurasi EIGRP pada Router Cisco

No comments:

Ini adalah artikel lanjutan dari artikel yang membahas EIGRP sebelumnya disini, kali ini kita akan lebih membahas ke syntax / perintah-perintah untuk mengkonfigurasi EIGRP pada Router Cisco. Syntax yang akan dibahas dalam post kali ini adalah sebagai berikut :

  • Konfigurasi EIGRP
  • EIGRP auto-summarization
  • Penggunaan bandwidth
  • Otentikasi (authentication)
  • Verifikasi EIGRP
  • Troubleshooting EIGRP

Monday, February 10, 2014

Step by Step Memulai Lab Cisco dengan GNS3

No comments:
GNS3 (Grafical Network Simulator 3) adalah sebuah aplikasi simulasi grafis yang memungkinkan kita untuk menjalankan Cisco IOS (Internetworking Operating System). Dengan begitu kita bisa mengakses seluruh fitur yang ada pada sebuah router Cisco secara penuh dan tidak dibatasi seperti pada Packet Tracer. 

Pada Packet Tracer kita tidak bisa menggukan semua fitur seperti pada router Cisco yang asli (seperti: frame-relay switching) karena Packet Tracer merupakan aplikasi pure simulasi yang dibuat oleh Cisco. Sedangkan GNS3 adalah aplikasi yang memiliki hypervisor yang bernama dynamips. Dengan kata lain GNS3 adalah aplikasi frontend dari dynamips, jadi menurut penulis GNS3 tidak sekedar simulasi tapi sudah termasuk virtualisasi.

Kelebihan GNS3 dari packet tracer:

Sunday, February 9, 2014

Sekilas tentang EIGRP Fundamental

No comments:
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah protokol routing yang dikembangkan oleh Cisco. EIGRP diklasifikasikan sebagai Advanced Distance Vector routing.

Karakteristik EIGRP

Advanced Distance Vector Protocol – Router EIGRP mirip dengan RIP, membuat database didasarkan pada ukuran jarak (sejauh apa) dan arah (next-hop). Maka dari itu router tidak mengetahui topologi jaringan secara tepat. Namun, seperti algoritma link-state, EIGRP berusaha menemukan router tetangganya dengan EIGRP hello packets,dari kedekatan dan berkutar database routing dengan router tetangganya.
  • Desain Fleksibel – EIGRP tidak menggukan konsep “area” yang kita temukan pada OSPF. Hal ini membuat EIGRP tidak banyak menuntut banyak istilah dalam desain topologi dan memungkinkan teknisi dapat mengimplementasikannya dengan mudah. EIGRP juga mendukung summarization prefix didasarkan per interface.